Semua sikap diawali dari kenal. Karena dengan mengenal , manusia dapat merangkai pengetahuannya tentang sesuatu. Selanjutnya ia dapat menentukan sikap penerimaan dan cintanya, ataupun penolakan dan bencinya. Beruntung bagi orang beriman, Allah Ta’ala mengenalkan diriNya secara gamblang, dengan mengajarkan untuk menyebut namaNya setiap kali melakukan sesuatu. Bismillahirrahmanirrahim! Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang! Dari sinilah, orang beriman mendapatkan kenikmatan tak terhingga, yang tidak didapatkan oleh mereka yang tidak beriman, yaitu mengenal nama Allah Ta’ala, yang telah menciptakannya, dan menciptakan seluruh alam semesta! Maka menjadi misi kami untuk menjadi penyedia sarana pengenalan yang agung ini!
Allah Ta’ala tidak hanya mengenalkan namaNya kepada orang beriman, namun Dia mengenalkan mereka akan kemutlakan sifat-sifat kesempurnaanNya, keindahanNya dan keagunganNya. Atau kemutlakan sifat-sifat Jamal, Kamal dan Jalal bagi Allah Ta’ala. Dengan mengajarkan kepada mereka Asmaul Husna, atau nama-nama Allah yang terpuji. Sehingga terbuka bagi orang beriman untuk merangkai pemahamannya secara lebih mendalam terhadap Allah Ta’ala, sesuai yang diajarkan oleh Allah Ta’ala. Maka melalui gerakan Ahsoha, kami berniat untuk menemani para pembaca untuk meningkatkan pemahaman terhadap keagungan sifat-sifat Allah melalui pendalaman pemahaman terhadap Asmaul Husna!
Allah Ta’ala menebarkan bukti-bukti tajalli kesempurnaan sifat-sifatNya melalui kisah-kisah, ketetapan aturan maupun perintah dalam Al Qur`an. Allah menyebut satu atau dua dari Asmaul Husna, saat memaparkan hal tersebut. Sehingga keagungan kesempurnaan Allah Ta’ala, dalam sifat Jamal, Kamal dan JalalNya makin merasuk dalam hati dan menjadi keyakinan yang tak terbantahkan. Karena itu, gerakan Ahsoha menetapkan misinya untuk makin mengungkapkan pesan-pesan keagungan yang Allah tebarkan dalam Al Qur`an, saat menyebut Asmaul Husna di penghujung suatu ayat. Sehingga dengan penyingkapan ini, akan menambah tebal keyakinan atas kesempurnaan keagungan Allah Ta’ala.
Dalam Al Qur`an, Allah menyebutkan satu atau sepasang Asmaul Husna setelah menerangkan suatu kejadian atau ketetapan dariNya. Hubungan antara kejadian dan ketetapan itu dengan Asmaul Husna amatlah erat. Di sana terletak rahasia besar keagungan sifat-sifat Jamal, Kamal dan Jalal Allah Ta’ala. Barangkali orang banyak melewatkan rahasia hubungan tersebut. Sehingga ketika membacanya, akan terluput dari memperhatikan momen yang sangat penting itu. Karena itu, dalam gerakan Ahsoha ini, kami membidik dan memberikan perhatian pada rahasia besar ini. Kemudian menampilkan dan mengajak para peserta untuk merasakan keagungan rahasia Ilahi yang diletakan di tempat-tempat itu. Secara pengalaman personal beberapa peserta, ketika mereka mendalami makna-makna tersebut, mereka merasakan keagungan dan keharuan yang tak terkira. Merasakan betapa besar anugerah cinta Allah, betapa besar anugerahNya, betapa dekatnya Dia, dan betapa luas ampunanNya. Namun pada saat yang sama, akan terbangun kesadaran betapa perkasanya Allah Ta’ala, sehingga orang yang tidak menundukan diri kepadaNya, apalagi melawan dan menyekutukanNya, akan melewati hari-hari yang mengerikan tak terkira, dan kepedihan yang tak terhingga! Dari dua macam kesadaran ini, kami berharap terbangun dalam jiwa dan kedalaman diri peserta Ahsoha, suatu perasaan yang spesial, yang tidak pernah dirasakannya, yang meletakannya dalam cinta yang besar kepada Allah Ta’ala, namun juga diiringi rasa takut dan kekhawatiran akan murkaNya! Maka tidak ada jalan lain bagi seorang kecuali berserah diri kepada Allah, tunduk kepada keagunganNya dan menghiba untuk mendapatkan ampunan dan anugerahNya!
Makrifatullah atau mengenal Allah Ta’ala dengan cara yang diridai Allah adalah tujuan semua orang beriman. Dan jalan yang paling cepat untuk mengenal Allah adalah dengan cara mempelajari dan memahami Asmaul Husna. Karena itulah nama-nama Allah yang dikenalkan kepada makhlukNya. Namun pengenalan manusia terhadap Allah Ta’ala belum terhitung sebagai Makrifatullah yang sebenarnya, kecuali dia meresapi makna-makna Asmaul Husna yang telah dia fahami, kemudian dia berperilaku sesuai tuntunan dan tuntutan Asmaul Husna tersebut. Di sinilah gerakan Ahsoha yang kami gagas bertujuan untuk medalami sisi ini, dengan berusaha memberikan pemahaman yang benar tentang Asmaul Husna, kemudian membantu menginternalisasikan makna-makna tersebut dalam diri peserta. Setelah semua itu makna itu terinternalisasi dengan baik, maka ia akan terlihat dalam perasaan dan perilaku setiap peserta.
Kami namakan ini sebagai Gerakan Ahsoha. Istilah ini diambil dari hadits sahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw, dan tercatat dalam Sahih Bukhari dan Muslim dan para pengarang kitab hadits lainnya. Bahwa Rasulullah saw bersabda, «إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الجَنَّةَ» “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama. Siapa yang Ahsoha, dia akan masuk surga”. (Muttafaq Alaih) Dalam hadits ini, Rasulullah saw menggunakan istilah ‘Ahsoha’. Banyak orang yang membaca hadits ini, dengan menerjemahkan Ahsoha menjadi “menghitungnya”. Berarti “Siapa yang menghitungnya, dia akan masuk surga”. Pada dasarnya, kata Ahsoha bermakna lebih luas dari itu. Ia dapat bermakna memahaminya, meyakininya, merasakannya, menginternalisasikan makna-maknanya dalam diri dan selanjutnya beramal sesuai dengan makna-makna tersebut. Karena itu, kami menamakan ini sebagai Gerakan Ahsoha, dengan tujuan mewujudkan pemahaman yang benar tentang Asmaul Husna dalam diri peserta, kemudian menginternalisasikan makna-makna itu dalam diri mereka, untuk selanjutnya itu semua menjadi faktor pengubah kepribadian mereka menjadi agen-agen penyebar kebaikan di seluruh penjuru dunia.